Makanan instan/Siap Saji serupa dengan Kecanduan Narkoba

Benar, …berbagai makanan instan (siap saji) sama kedudukannya dengan kita mengkonsumsi narkoba dan ini menjadi tanggung jawab para pakar. Dan para pakar di bidang ini sudah mewanti-wanti/memperingatkan bahwasannya makanan instan yang berlemak, dan kaya akan minyak bisa menyebabkan ketagihan atau kecanduan yang sama dengan orang kecanduan narkoba, semisal heroin.


Dan para peneliti di Univ. Brinstone Inggris sampai memperoleh data yang menakjubkan ini untuk diuji validitasnya antara orang yang makan dalam jumlah sedikit bukanlah disebabkan kurangnya keinginan dan menggugah selera, akan tetapi disebabkan karena zat candu tertentu yang digunakan. Dan para pakar menyatakan bahwa apabila produk ini benar-benar sehat, dan bahwa tubuh manusia menjadi ketagihan minyak dan gula yang ada pada makanan itu, maka hal itu bisa menjelaskan kandungan lemak (fat) aditif yang menyebar di dunia barat.

Dan para peneliti selama penelitian terhadap tikus menemukan bahwa hewan yang memakan makanan dengan kandungan gula 25%, maka akan mengalami apa yang disebut dengan “keadaan cemas” dan kejang ketika akan mengeluarkan zat gula tersebut. Dan terbukti juga sejumlah gejala, seperti gemetar, mengigil, gigi gemeretak. Dan gejala-gejala ini adalah sama persis dengan apa yang dialami manusia yang diputus dari mengkonsumsi nikotin atau pun morfin.
Dan para pakar meyakini bahwa makanan-makanan instan yang berlemak dan memiliki kandungan minyak tinggi akan meningkatkan produksi “rasa bahagia dan fly” pada syaraf otak yang dikenal dengan nama evyonat. Dan hal yang lebih menegaskan adalah bahwa binatang-binatang sampai manusia pun banyak menyenangi gula-gula dan makanan yang manis.
Dan para pakar menjelaskan bahwa otak pada keadaan ini menjadi ketagihan kepada kandungan avionatnya, sama seperti orang yang ketagihan narkoba. Dan Mereka pun meyakini bahwa mengontrol keinginan kita akan menyempurnakan sistem yang sudah terjaga berupa hormon-hormon dan zat-zat lainnya yang diproduksi oleh tubuh. Dan hasil penelitian ini sudah disebarkan melalui majalah ilmiah “New Scientist”.
( Sumber: Majalah Al-Syabab, (edisi khusus) No. 53, Rabiul Akhir 1414H )

Tinggalkan komentar