Bahayanya Komputer Bagi Anak-Anak

Ketika anak-anak kecil mulai pergi dan bermain di Taman Kanank-Kanak (TK) atau Kelompok Bermain (KB), mulailah perasaan cemas sang ibu terhadap kesehatan putera-puterinya yang disebabkan oleh tempat desain ruangan untuk menaruh komputer dan aksesorisnya tidak bagus, dimana meja tempat menempatkan komputer posisinya tinggi sehingga memaksa para siswa untuk duduk.dengan posisi yang tidak benar ketika menulis dilembaran terbuka, ditambah lagi mereka banyak berinteraksi dengan layar monitor komputer. Dan pertanyaannya sekarang adalah, “Apakah anak-anak ini mengalami pusing (sakit kepala), dan nyeri-nyeri karena banyaknya kesalahan dari aspek kesehatan dan keselamatan kerja karena seringnya berinteraksi dengan monitor dan kerena kesungguhan mereka itu?”

Kecemasan terhadap keselamatan anaknya ini tidak hanya dialami oleh sang ibu (yang awam itu), bahkan ini sendiri adalah pengalaman yang ada dalam Ilmu Keselamatan Kesehatan (Studi tentang Pekerja dan pekerjaan yang mereka hadapi, dan Rekayasa Peralatan dengan menyakiti Pekerja untuk Mengurangi Jumlah Tenaga Kerja dan Mengoptimalkan Hasil Pekerjaan). Dan ini diketahui secara baik selama percobaan, tensi neuron (syaraf otak), dan masalah-masalah yang muncul dari tulang dan otot yang banyak menimpa pekerja semenjak mereka memasuki ruangan peralatan komputer selama bekerja. Dan inilah kecemasan yang juga terjadi pada para siswa (anak-anak). Dan masalah ini terus mengemuka untuk diteliti dan didiskusikan, apalagi bila terjadi pada anak-anak -dimana struktur tulang mereka masih dalam taraf perkembangan- sedikit atau banyak akan mengalami hal-hal yang dialami oleh orang dewasa di atas.

Penelitian medikal ini mulai dilakukan pada penetapan adanya gejala pusing-pusing, nyeri-nyeri yang mulai dirasakan oleh anak-anak di leher, bahu, punggung, kedua tangan, dan pergelangan tangan karena duduk di depan komputer dengan posisi yang tidak benar, baik di rumah atau pun di sekolah.

Kecuali Charl dan yang lainnya. Ia -dalam ilmu Keselamatan Kesehatan- berpendapat bahwa waktu sekarang ini sudah tepat untuk memberikan pelajaran kebiasaan yang benar kepada anak dalam beraktivitas, khususnya anak-anak yang banyak menggunakan komputer pada tarap pendidikan awal di usia dan waktu-waktu mereka yang begitu lama dalam sehari yang berinteraksi dengan berbagai peralatan; antara bermain dan kewajiban belajar dan mengrim e-mail kepada kawan melalui internet.

Sebagian hasil penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang masih dalam taraf persiapan pendidikan menghabiskan 9% waktunya di depan komputer dibandingkan anak-anak SMU yang menghabiskan 19% dalam sehari. Dr.Jefrey Kants Pakar Persendian Tulang dan Dosen di Harvard Boston mengatakan “Anak kecil pada berbagai level usianya sejak awal masa perkembangannya mulai menggunakan dengan komputer, padahal pengetahuan tentang teknik penggunaan komputer dan kapan ia istirahat”. Dan beberapa peneliti di Univ. Corneil di Kota Itsaka di New York melakukan penelitian sejak 2 tahun yang lalu pada Sekolah Dasar dan Sekolah Persiapan (biasanya 6 bulan, sebuah strata sebelum memasuki perguruan tinggi -pent) pada 11 sekolahan yang berbeda-beda. Diperoleh hasil bahwa tempat yang dikhususkan untuk meletakkan komputer telah membuat “kegoncangan” pada siswa-siswa ketika duduk dengan duduk yang tidak benar.

Hal ini menyebabkan naiknya persentase jumlah mereka yang mengalami pusing-pusing atau nyeri-nyeri pada tulang. Dan penelitian ini menunjukan 40% dari semua siswa meningkat persentase “kesakitannya” dari rasa sakit yang dialaminya begitu besar. Pada penelitian percontohan, Enger Williams, Pakar Ilmu Keselamatan dan Kesehatan dan Asisten Profesor di Univ. Rotester, melakukan penelitian terhadap sejumlah siswa SD dan Persiapan di Kota New York bagian utara dimana pertanyaan yang diajukan kepada mereka adalah, “Apakah mereka mengalami salah satu gejala pusing-pusing, atau nyeri-nyeri pada ulang, persendian yang disebabkan oleh duduk di depan komputer, baik di rumah atau pun di sekolah?” Maka hasil penelitian itu menunjukkan bahwa 47% responden merasakan nyeri/sakit pada pergelangan tangan, 44% nyeri pada leher, 43% merasakan sakit pada mata, 41% merasa sakit pada kedua tangan (telapan).

Demikialha sebagaimana sudah dijelaskan di dalam laporan penelitian Dr. Williams (laporan penelitian ini belum sempat dipublikasikan secara luas), dimana responden (siswa-siswa) yang mengikuti latihan olah raga selama lebih dari 3 jam dalam sepekan akan sedikit mengalami pusing, nyeri, atau sakit karena penggunaan komputer dalam kegiatan mereka keseharian. Dan Dr. Williams memperoleh kesimpulan bahwa memanjakan badan kita jauh lebih utama daripada kemungkinan adanya pengaruh negatif atau melakukan usaha preventif jika dibandingkan dengan problem kesehatan yang dihadapi karena penggunaan komputer. ( 29-09-2003 )